"2001 tinggalkan semua dari sisi karate atau aktor, dia menerima Yesus sebagai juru selamat dan sebagai pendeta. Semua itu karena anugerah. Perbedaannya dulu di aktor laga kan keras, jadi pendeta semakin lembut," ujar Harun saat ditemui di rumah duka di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (10/2).
Sebelum menjadi pendeta, Advent selalu disibukan dengan dunia akting. Bahkan tak jarang, kesibukannya membuat dirinya jarang ke gereja.
"Orangnya akrab sih. Dulu ceritanya karate film, tapi dia jadi banyak berbicara tentang firman Tuhan. Dia seorang aktor, siang malem syuting ke gereja nggak sempat," tambah Harun.
Hingga pada suatu saat, keputusannya untuk menjadi seorang pendeta mengantarkannya pada kehidupan spiritual dan meninggalkan kehidupan duniawi.
"Piala semua di bagi-bagi ke teman-teman dan saudara. Bagi dia itu hal-hal duniawi itu udah nggak penting, bagi dia yang penting hal spiritual," tukasnya.
Rasa kehilangan juga dirasakan oleh keluarga besar lainnya. Ia merupakan salah satu kebanggaan keluarga.
"Luar biasa, sangat kehilangan. Dari ini ade mertua, yang laki-laki tinggal satu-satunya. Kebanggaan. Sebagai orang tua, sahabat, teman, teruatama kepada kami keponakannya sangat akrab. Apalagi setelah meninggalkan dunia aktor dia semakin dekat," tukas Harun.
Advent Bangun akan dimakamkan di TPU Kampung Kandang, Minggu (11/2) sore. Ia meninggal akibat penyakit diabetes yang dideritanya diikuti dengan gagal ginjal.
(vep/dal)
Photo Gallery
0 Response to "Kisah Advent Bangun dari Aktor Laga hingga Jadi Pendeta"
Posting Komentar