Laila Sari dan Keceriaan dalam Keterbatasan Ekonomi di Usia Senja

Jakarta - Siapa tak kenal Laila Sari? Meski sudah berusia lanjut, nenek yang satu itu selalu terlihat ceria dan kadang nyentrik.

Selalu tertawa, bernyanyi, bahkan menari dilakukan Laila Sari di atas panggung. Padahal, saat mengisi waktu sebuah acara di stasiun televisi, Laila Sari menceritakan bagaimana kesulitannya menjalani hidup di masa tua.

"Nggak (pernah ngeluh) sih. Biasa aja, ceria aja. Memang orangnya nggak banyak ngomong. Kalau tampil kepengin kelihatan nggak ada masalah sama kesehatannya," cerita Adi Bing Slamet melalui sambungan telepon, Senin (20/11/2017) malam.

Namun, Adi selalu prihatin bila mendengar cerita Laila Sari. Laila Sari tak bisa santai menikmati masa tuanya.

"Ya cuman saya prihatin kalau dengar cerita almarhumah ya. Dia sepertinya tulang punggung di dalam keluarga dia. Usia segitu kan mestinya sudah santai. Cuman masih banyak yang dia urusin di rumahnya," ucapnya.

"Beliau yang saya tahu ya pecinta seni banget ya. Cinta profesinya, istilah kata kalaupun ada masalah, sakit atau apa, dia nggak mau tunjukin ke orang. Dia selalu mau tampil prima waktu menghibur. Untuk menghibur masyarakat itu cukup tinggi meskipun nggak sekuat dulu fisiknya. Artis lama memang begitu, dia benar-benar komit sama dunianya," puji Adi Bing Slamet untuk nenek berusia 82 tahun itu.

Meninggalnya Laila Sari membuat Adi Bing Slamet merasa kehilangan. Adi dan Laila Sari peenah bermain baremg dalam 'Sinyo Adi' tahun 1977.

"Kemarin terakhir bulan puasa itu masih bercanda sama saya. Saya bilang jaga kesehatan, semoga panjang umur. Dia bilang iya gitu. Didampingin sama anaknya," pungkas Adi.

Saksikan video 20detik untuk melihat perjuangan Laila Sari di hari senjanya di sini:

[Gambas:Video 20detik]


(pus/wes)

Photo Gallery

0 Response to "Laila Sari dan Keceriaan dalam Keterbatasan Ekonomi di Usia Senja"

Posting Komentar